APAKAH BENAR MASALAH ATAU HANYA PENGALIHAN ISU ?

Iklan Semua Halaman

Iklan

APAKAH BENAR MASALAH ATAU HANYA PENGALIHAN ISU ?

FKMM Gorontalo
Selasa, 17 Maret 2020




APAKAH BENAR MASALAH ATAU HANYA PENGALIHAN ISU ?

Berangkat dari beberapa pemberitaan di media tentang problematika kenegaraan yang semakin menggelitik atas permaslahan yang tengah melanda. Sebagai seorang warga negara, tentunya hal ini bukan hanya menjadi tumpuan pemikiran para jajaran parlemen pemerintahan yang ada. Namun juga menjadi pemikiran dan tanda tanya bagi masyarakat tentang problematika yang beruntun hadir tengah ditengah kita.

            Kemajuan technology saat ini tentunya membawa masyarakat dengan cepat menerima informasi atas apa yang tengah terjadi. Membawa arus opini masyarakat terhadap pro kontra permasalahan yang entah benar terjadi atau dilebih-lebihkan oleh media. Dalam hal ini cepatnya pemberitaan menjadikan kita dalam hitungan detik dapat mengetahui apa yang tengah terjadi dibelahan dunia manapun. Ternyata hal ini dapat berdampak pada aliran opini sudah tidak terbendung lagi, masyaratak dengan mudahnya di bimbing untuk meninggalkan sebuah opini dan beralih pada opini lainya. Isu-isu yang tengah mencuat menunjukkan kondisi negeri kita yang sedang tidak baik-baik saja.

            Permasalahan kenegaraan saat ini yang melanda ditengah kita secara beruntun tentunya menjadi tanda tanya yang besar tentang bagaimana upaya pemerintah dalam penangan beberapa permasalahan yang tak kunjung usai. Beberapa permasalahan yang di hadirkan di tengah kita mulai dari persoalan rasis,ekonomi,pemerintahan,regulasi yang berlaku bahkan konsumsi pemberitaan publik sampai pada hal yang tabu.

            Pada tahun 2019 pasca pemilihan presiden mencuat satu permasalahan tentang sengketa pemilu mengenai klaim-mengklaim prolehan suar tertinggi pada eleksi. Di tengah ramainya pemberitahuan tersebut masyarakat kembali di sugukan pemberitaan wacana pemindahan ibu kota yang sebelumnya di jakarta akan di pindahkan ke kalimantan. Sebagaimana  kita ketahui bersama di balik pemindahan ibu kota ini tentunya memakan pembiyayan cukup besar,  wacana pemindahan ibu kota mencuri perhatian seluruh masyarakat indonesia. Namun, beberapa pihak menyebutkan bahwa pengumuman yang terkesan tergesa-gesa dan terjadi saat bara kerusuhan sedang bernyalah di papua, seolah menyiratkan bahwa isu ini menjadi bagian dri upaya pembentukan opini publik dan pengalihan fokus pemberitaan dari persoalan besaryang tengah dihadapi di indonesia timur.

            Pasalnya, pengamat media sosial dari Drone Emprit, Ismali Fahmi menyebutkan bahwa percakapan soal pemindahan ibu kota di Twitter memang mengalahkan isu papua yang sempat ramai menjadi pembahasan netizen. Setelah umumkan oleh jokowi, isu pemindahan ibu kota ini seolah menutupi berbagai pemberitahuan dan percakapan di media sosial tentang papua. Drone Emprit menjabarkan bahwa percakapan terkait papua pada 26 agustus 2019 lalu menujukan angak 75,564 dan sehari setelahnya mengalami penurunan hingga 48.832. sementara percakapam pindah ibu kota di hari yang sama sebesar 97.773 dan turus naik hingga 107,284 pada 27 agustus 2019.dari konteks ini saja sudah terlihat bahwa ada pergeseran percakapan dan oponi publik yang digiring  pada wacana pemindahan ibu kota, isu papua memang masih tetap di bicarakan dan di beritahukan, namun porsinya tentu menjadi jauh lebih kecil.

            Isu demi isu berhamburan pada laman media masa yang menjadi konsumsi masyarakat. Pada saat yang bersamaan ditengah hangatnya isu-isu sebelumnya, masyarakat di buat geram kembali dengan RUU KPK,RUU KUHP,RUU PKS. Hal ini bahkan menuai kritikan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Bahkan mahasiswa turut ambil andil pada permasalahan ini. Dimana adanya seruan aksi serentak menolak adanya RUU tersebut. Dengan adanya hal ini, permasalahan sebelumnya lenyap begitu saja dan tidak lagi menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat. Jika kita menelusuri lebih dalam hal ini tentunya menjadi pengalih perhatian masyarakat pada permasalahan yang sedang terjadi. Apakah ini sebuah kebetulan ? ataukah memang sebuah masalah ? atau hanya sebuah pengalihan isu semata.  

            Dari beberapa isu-isu di atas tentunya menjadi sebuah pertanyaan mendasar tentang apa kabar pemerintah saat ini ? isu-isu demi isu dilayangkan dimedia, menjadikan arus opini masyarakat dari masalah satu kemasalah lainnya. Hingga kita semua terlena pada arus media sampai melupakan beberapa persoalan yang sangat krusial terjadi. Apa kabar dengan kasus HAM dan Rasisme yang sampai sekarang belum ada titik terang penyelesaian, bagaimana dengan pemerataan pendidikan, kesejahteraan rakyat, hutang kenegaraan ditengah agenda pemindahan Wacana Ibukota yang memakan biaya yang begitu banyak. Di kagetkan lagi dengan masalah Naiknya biaya iuran BPJS  yang menuai pro dan kontra. Sangat menggelitik memang, ditengah isu-isu yang sangat menggelitik tanpa ada kabar penyelesaian yang jelas masyarakat kembali disugukan dengan  Omnibus law yang menuai kritikan, penolakan serta argumen kontra dari masyarakat.

            Kenyataan ini mengajarkan pada kita, bahwa kita harus cermat dalam memilah milah mana yang menjadi fokus perhatian kita bangsa Indonesia. Bahwa seharusnya hal yang lebih penting dan mendesaklah yang harus kita prioritaskan. Sebagai penerima berita, tentunya sangat penting bagi kita untuk tidak langsung memberikan opini mengenai hal yang beritakan, tapi harus lebih jeli dalam melihat dan merespon isu - isu yang tengah beredar. Segala hal dikembalikan kediri kita masing-masing. Semoga semua persoalan yang ada segera menuai titik temu penyelesaian bukan sebuah isu tambahan.



Nama : Ikra Paulus

Mahasiswa jurusan PPKN FIS-UNG
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII )

Aktivis Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim ( FKMM)