PANCASILA KITA ?

Iklan Semua Halaman

Iklan

PANCASILA KITA ?

FKMM Gorontalo
Senin, 09 Maret 2020

PANCASILA KITA?

            Pertentangan antara subjektifitas berpikir manusia dan tingkah laku orang lain terhadap suatu paham nampaknya menjadi pembahasan menarik untuk diperbincangkan dan didiskusikan bersama teman-teman seperjuangan ditemani dengan secangkir kopi hangat dan sepotong roti untuk menambah kehangatan suasana di sore yang begitu dingin karena derasnya hujan yang turun membasahi bumi. Tetapi sore itu tidaklah seperti yang diharapakan sebelumnya, suguhan yang tersedia berupa makanan berat tinggi karbohidrat yang cukup menjadikan kondis i tubuh menjadi kantuk, tapi tidak menyurutkan antusias merekan-rekan dalam mendiskusikan hal ini. Spirit dan pola pikir rasional kritis menjad isu guhan utama dalam diskusi tersebut, mengapa demikian?Sebab perbincangan sore itu membahas tentang ideology Negara yaitu Pancasila. Sering timbul dibenak saya kenapa kita harus memiliki ideology ?Apakah kita tidak bisa hidup bebas sesuai hasrat yang kita ingin capai atau kenapa kita harus terikat pada nilai-nilai normative yang dapat melimitasi suatu ekspresi kita sebagai insan yang lahir dan hidup dimuka bumi ini. Jawabannya ialah kita manusia nampaknya tidak dapat mengerjakan segalanya secara sendiri, perlu ada pendamping, perlu ada yang menemani bahkan perlu ada yang mendorong untuk tetap mencapai kehidupan yang diidam-idamkan manusia, karena sejatinya manusia merupakan makhluk social yang diciptakan tuhan untuk menjalankan fungsi kehidupan sebagaimana takdir yang telah dikodratkan tuhan sebagai sang pencipta kepada makhluknya yaitu manusia.
            Kita hidup dibumi yang penuh dengan kekayaan, kenapa saya menyebut kekayaan?Karena kita sebagai bangsa patutlah sadar akan apa saja yang ada disekeliling kita. Ingin bicara sumber daya alam, Indonesia secara geografis merupakan surga yang kaya akan keanekaragaman hayati, baik flora dan fauna. Masyarakat Indonesia sejatinya tidak perlu khawatirakan kekurangan makanan pokok, sebab sebagian besar masyrakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, bukan hal mustahil kita dapat mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan maka dari itu Indonesia haruslah menjadi Negara yang berdikari dibidang pertanian dan kelautan sebab segalanya telah tersedia dibumi pertiwi yang kita cintai.
            Harapan setiap tahunnya hadir dan sama untuk memajukan Indonesia disegala bidang, khususnya dibidang ekonomi. Akan tetapi masih banyak ketimpangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat diakibatkan oleh tidak adanya pemerataan ekonomi dan terbatasnya lapangan pekerjaan sehingga setiap tahun Negara Indonesia selalu menambah jumlah pengangguran yang mengakibatkan semakin tingginya tindak kriminalitas dan kemorosotan moral yang terjadi pada bangsa ini. Ditambah permasalahan-permasalahan lain disegala bidang terutama pada sisi pendidikan, kurangnya kualitas pendidikan yang ada didesa-desa, serta belum meratanya kualitas tenaga pendidik juga menjadi suatu fenomena yang acap kali menjadikan diri ini geregetan sebagai anak bangsa. Permasalahan dibidang kesehatan juga nampaknya menjadi sesuatu yang krusial dalam investasi mewujudkan bangsa Indonesia hebat dan dalam menghadapi bonus demografi untuk menciptakan Indonesia Emas tahun 2045. Anak-anak bangsa kita menderita stunting atau kekurangan gizi yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak untuk menghadapi dan melaksanakan tugas anak bangsa sebagai tulang punggung bangsa Indonesia kedepannya, sebab perlu adanya keberimbangan antara jasmani dan kecerdasan yang sehat serta budi pekerti yang luhur untuk dapat menghadirkan Negara Indonesia menjadi suatu Negara yang adil, makmur, sentosa.
            Pancasila dalam hal ini sebagai suatu nilai dasar fundamental Negara Indonesia harus tetap hadir dan menjadi alat dalam melakukan filterisasi dalam setiap permasalahan yang terjadi dibumi pertiwi. Nilai-nilai filosofis yang terkandung didalamnya harus tetap terjaga dan terpatri pada setiap sendi-sendi berkehidupan berbangsa dan bernegara. Anacaman-ancaman yang silih berganti datang dinegeri ini haruslah teratasi dengan mudah. Akantetapi, permasalahan-permasalahan yang timbul itu tampaknya bukan berasal dari luar, melainkan berasal dari diri kita sendiri. Perlu ada pemahaman yang mendalam terkait dengan pancasila sebagai ideology Negara. Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai dasar ideology Negara kita nampaknya menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan bangsa yang ada pada saat ini. Historisasi dari falsafah bangsa kita nampaknya juga menjadi sesuatu yang harus disadari oleh setiap pembuat kebijakan. Menyudutkan kaum mayoritas nampaknya menjadi batu sandungan dalammenjadikan disintegrasi nasional. Hal itu kita tidak inginkan, tapi setidaknya kita haruslah sadar bahwa kebenaran itu milik subjektifitas kepala manusia dan mendahulukan kepentingan orang banyak menjadi ciri pokok identitas bangsa Indonesia untuk membuktikan bahwa pancasila sebagai jalan tengah dalam kemajemukan bangsa Indonesia.

Penulis : Achmad Husein Hasni
Mahasiswa Prodi PPKn Universitas Negeri gorontalo
Ketua Lembaga Dakwah FIS UNG
Kader FKMM Gorontalo