BANTUAN UNTUK WARGA ATAU KELUARGA ?

Iklan Semua Halaman

Iklan

BANTUAN UNTUK WARGA ATAU KELUARGA ?

FKMM Gorontalo
Minggu, 26 April 2020

BANTUAN UNTUK WARGA ATAU KELUARGA ?

           Dewasa ini, kita ketahui bersama atas apa yang tengah terjadi tengah kita. Bagaimana Pandemi begitu cepat menggerogoti seluruh aspek kehidupan yang sontak terhenti. Mulai dari aspek ekonomi,sosial,pendidikan dan aspek lainnya yang sangat berpengaruh pada aktivitas kehidupan manusia. Namun, sebelum melangkah lebih jauh dan menyelam bersama tulisan ini, penulis mengajak kepada seluruh pembaca untuk kiranya dapat mematuhi segala prosedur yang telah dianjurkan kepada kita demi keselamatan bersama.

        Banyak hal yang menuai pro dan kontra yang terjadi tengah kita. Mulai dari masalah agama dikarenakan penutupan aktifitas yang ada di masjid, namun pasar terbuka lebar untuk khalayak ramai. Dari itu sangat menuai pro dan kontra ditengah kalangan masyarakat. Semoga semua hal itu dapat menemukan titik temu yang bisa menjadi jalan tengah untuk kita semua. Selain itu, ada hal yang sangat menarik perhatian penulis untuk di ulas lebih dalam dan mungkin hanya sekedar mengaungkan kembali Sila ke Lima dalam Pancasila yaitu “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dimana sebagai masyarakat yang hidup dalam sebuah Negara dengan sistem domokrasi ingin sedikit menyuarakan suara minor dari sudut negeri yang saat ini terlihat ngeri.

          Ditengah semakin tingginya angka penularan Wabah Covid-19 ini, menjadikan seluruh aktifitas masyarakat terhenti dan berimbas pada keberlangsungan hidup masyarakat. Kemarin media kita ramai dengan sebuah pemeberitaan dimana seorang Ibu di Serang,Banten twas setelah kelaparan selama dua hari. Tidak kah hati kita tergores pilu melihat sanak saudara kita yang terlunt-lunta kelaparan disaat kita sedang kenyang. Tidak adakah rasa empati sebagai mahluk sosial yang timbul dalam benak kita untuk bisa membantu sesama. Namun, semoga pembaca sekalian adalah orang-orang yang pandai berbagi atas nikmat yang Tuhan berikan.

        Sistem perkenomian yang semakin merosot jauh menjadikan para buruh pekerja harian  harus gulung tikar atas pandemi yang tengah malanda. Tentunya kita semua percaya pada kinerja pemerintah yang selalu mencari solusi atas problematika yang tengah terjadi. Saat ini pemerintah sedang berupaya memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada masyarakat ditengah Pandemi ini. Dengan sistem penyaluran dari Pemerintah Pusat hingga ke pelosok Desa. Upaya ini adalah salah satu cara yang laksanakan pemerintah untuk bisa menjamin kesejahteraan masyarakatnya ditengah polemik yang melanda.

     Namun ada satu cuitan media sosial yang menarik perhatian penulis untuk ulas. Banyak masyarakat yang mengeluhkan atas tidak meratanya pembagian bantuan dari pemerintah, justru masyarakat yang merasa layak mendapat bantuan tidak mengecap sama sekali rasa dari bantuan itu. Justru, mereka yang masih mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok dan bisa dikatakan berkecukupan malah mendapat bantuan serupa.

         Dari hal di atas penulis ingin mengingatkan, mari kita kembali merujuk pada PERMENDES No 6 tahun 2020 pada pasal 8A, pada point (2) penanganan dampak pandemi covid 19 sebagamana yang dimaksud pada ayat 1 , dapat berupa BLT/Dana Desa kepada keluarga miskin di desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya pada point ( 3 ) keluaraga miskin sebagaimana yang dimaksud pada  (2) yang menerima BLT-Dana Desa merupakan keluarga yang kehilangan mata pencaharianya atau pekerjaan, belum terdata menerima program keluarga harapan (PKH). Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan kartu par kerja, serta yang mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/ kronis.

       Tentunya sudah sangat jelas pada hal diatas disampaikan sebagaimana kriterianpenerima bantuan langsung tunai tersebut. Oleh karena itu penulis mengajak kepada pemerintah dan juga pembaca mari kita sama-sama bersatu untuk kiranya dapat memberikan hak pada orang yang memang layak membutuhkan ditengah situasi kritis begini. Penulis percaya bahwa orang-orang yang berada pada tatanan pemerintahan adalah orang yang dapat dipercaya serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakatnya. Dengan adanya situasi sulit seperti saat sekarang ini, bukan justru dijadikan sebagai ajang untuk menyelamatkan kaum tertentu. Jangan sampai istilah “ Yang miskin makin miskin hingga mati, yang kaya makin kaya sampai lupa diri ”.

      Dengan demikian, hal ini menjadi perhatian penuh kita semua, dimasa sulit ini kita harus bisa saling melindungi dan memberikan dukungan yang positif satu sama lain. Sebagai mahluk sosial yang hidup ditengah masyarakat serta dituntut untuk bisa saling mengasihi dan menyayangi. Bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya ? . mari untuk bisa sama-sama saling membantu, melihat kiri dan kanan kita untuk mengulurkan tangan seraya memberi dengan ikhlas agar bisa menolong keberlangsungan hidup saudara kita yang lainnya. Penulis kembali menekan pada pembaca untuk mengikuti aturan yang ada agar kita bisa selamat dari pademi yang tengah melanda. Jangan lupa untuk bisa menerapkan Sila ke Lima Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia bukan Keadilan sosial untuk seluruh keluarga saya.
Terimakasih
Sampai jumpa pada coretan selanjutnya. #dirumahaja



Penulis : Ikra Paulus